Selasa, 17 Juli 2012

Al-Haya, Al-Amanah & Ash-Shiddiq

Bila seseorang telah beragama dan mengenal Tuhannya, maka akan timbul beberapa sifat dan sikap hidup dalam dirinya yaitu;

Pertama; Al-haya, ialah sifat malu melakukan perbuatan kotor dan jahat. Sebelum ia melakukan sesuatu perbuatan yang meragukan hatinya, maka dengan pertimbangan rasa malunya ia akan memutuskan. Bila akan menimbulkan celaan dan buah bibir orang, tidak ia lakukan karena malu yang beralasan. Karenanya Rasulullah SAW menyatakan bahwa “Malu merupakan bagian dari iman.”

Kedua; Al-Amanah, yaitu terpercaya bila diserahi tugas atau jabatan tertentu. Bila manusia diserahi “tugas” oleh Sang Pencipta untuk beribadah dan melaksanakan setiap perbuatannya maka dengan penuh amanat dan rasa tanggung jawab ia akan berusaha melaksanakannya. Demikian juga dengan tugas yang dibebankan oleh sesamanya. Sehingga tidak akan terjadi penyalahgunaan wewenang dan jabatan.

Ketiga, Ash-Shiddiq, yaitu berlaku jujur dan benar, inilah modal seseorang bila ingin mendapat penghargaan sesamanya. Bila sudah terjerumus pada dusta dan bohong maka kepercayaanpun akan sirna dan jadilah ia ma-nusia yang terhina, bahkan Solon -seorang ahli politik Yunani memberlakukan hukuman bunuh kepada rakyatnya yang berdusta sekecil apapun.

(Tasawuf Modern, Hamka, 1983:75)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada.kmentar yang mengarah ke tindakanspamakan dihapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.