Selasa, 13 November 2012

Hari ini,Hari kemarin dan Hari esok

Hari ini,Hari kemarin dan Hari esok


Harimu adalah hari ini, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya... dan bukan pula hari esok yang belum tentu akan datang menemuimu

Jangan menyia-nyiakan siapa dan apapun yang ada di hadapan kita, sebab esok hari belum tentu kita akan mendapatkan yang lebih baik daripada apa yang ada pada kita hari ini

Waktu sekarang yang sedang kita lalui lebih berharga daripada seribu yang tahun lalu dan seribu tahun yang akan datang. Untuk itu jangan mudah terpedaya dengan kebendaan, sebab kebendaan itu sifatnya hanya sementara

Memelihara apa yang telah ada pada diri kita itu jauh lebih baik dari pada mengejar apa yang ada di tangan orang lain. Ketika kita tidak bisa memiliki apa yang kita sukai, akan lebih berarti jika kita menyukai dan mensyukuri apa yang telah kita miliki

Jangan remehkan kesalahan sekecil apapun, karena boleh jadi yang kecil itulah yang menjadi awal malapetaka. Ketahuilah, kesalahan besar diawali terbiasa meremehkan kesalahan kecil 

Jangan pernah melihat kecilnya suatu Dosa, tapi hendaklah kita melihat siapa yang sedang kita durhakai.

Berhentilah mencela seseorang karena dosanya. Sebab barangkali dosanya telah diampuni. Dan jangan pernah merasa aman akan dirimu karena suatu dosa kecil. Sebab, barangkali engkau akan diazab karena dosa kecilmu itu

Mustahil semua orang akan menyukai kita, walau kita berbuat baik semaksimal mungkin. Tak usah merasa aneh dan kecewa, terus saja berbuat yang terbaik, karena itulah yang akan kembali kepada kita

Setiap kegagalan, masalah, dan lingkungan yang tidak menyenangkan adalah bahagian dari rencana Sang Maha Kuasa dalam membina diri kita kita sebagai mahluk ciptaan-Nya

Apa gunanya mata bila kita tak bisa melihat pelajaran yang berharga yang terjadi di masa lalu dan apa gunanya kaki bila kita tidak bisa melangkahkannya ke arah yang lebih memberi harapan dan kebaikan

Hidup adalah pilihan, pilihan mengenai pasangan hidup, menjalani hidup, mengenai bagaimana kita menghabiskan seluruh waktu, mencapai impian dan bagaimana memandang kehidupan. Karena itu mari kita mengisi hidup dengan melakukan tindakan positif meskipun kecil. Karena yakinlah suatu saat nanti, tindakan kecil positif itu akan berubah menjadi sesuatu yang besar dan berharga buat kita

Hiduplah sesuka hati, sebab suatu hari kita pasti akan mati. Cintailah siapa saja yang disenangi, karena sesungguhnya suatu saat kita pasti akan berpisah dengannya. Lakukanlah kebaikan sebanyak yang kita bisa lakukan, sebab dihari kemudian kita akan memperoleh balasannya

Manusia sejati adalah manusia yang selalu menyadari kelemahan dan kerapuhan dirinya sehingga ia selalu berusaha trus menerus memperbaiki diri, sampai ia datang ke hadapan penguasa kehidupan ini dengan penuh ketenangan

Agama buat kehidupan di akhirat, harta buat kehidupan di dunia. Di dunia orang yang tidak berharta senantiasa merasa susah hati, tetapi ketahuilah bahwa orang yang tidak beragama itu justru merasa merasa lebih sengsara daripada orang yang tidak berharta

Semoga setiap yang kita lakukan kemarin, hari ini, esok dan lusa senantiasa hanya karena Yang Maha Kuasa semata. Dan semoga setiap yang kita lakukan akan membawa berkah dan memberikan kita keselamatan di kampung akhirat kelak. semoga akan begitu dan selalu begitu... Aamiin !!

 

Keberhasilan dan keutuhan manusia, terletak pada akal manusia itu sendiri. Hidup itu adalah suatu berkah bagi mereka yang hari ini mau berfikir dan berusaha untuk menjadi lebih baik di hari esok

Banyak kegagalan yang terjadi dalam hidup ini dikarenakan sebagian dari kita tidak menyadari betapa sudah dekatnya kita dengan keberhasilan saat kita menyerah.

Hari Ini, Mungkin Kita Ada Dalam Daftarnya

Hari Ini, Mungkin Kita Ada Dalam Daftarnya

Mungkin diantara kita ada yang sudah ditinggalkan oleh orang-orang yang kita cintai. Ditinggalkan oleh istri, anak, saudara, teman, sahabat bahkan orang tua kita untuk selama-lamanya. Mereka telah di panggil oleh Allah SWT yang Maha Pencipta, yang telah memberikan nikmat hidup dan menentukan jatah hidup di dunia bagi tiap-tiap hamba-Nya. Tak perlu berlama-lama kita dalam kesedihan karenanya. Jadikan itu sebagai nasehat kauniyah kepada diri kita, bahwa tiap-tiap jiwa yang bernyawa akan merasakan mati.

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (Qs. Ali ’Imraan:185)

Tak ada yang kekal di dunia ini, semua bersifat fana. Orang-orang yang kita cintai, harta, tahta, semua yang kita miliki semua fana tak ada yang abadi. Hanya ada dua perkara di dunia ini, ditinggalkan atau meninggalkan. Istri, anak, saudara, teman, sahabat bahkan orang tua kita, bisa kita yang ditinggalkan terlebih dahulu oleh mereka atau kita yang meninggalkan mereka terlebih dahulu. Tinggal menunggu ketetapan Allah SWT atas tiap-tiap diri kita.

Begitupun harta, tahta, atau semua yang kita miliki, bisa kita yang ditinggalkannya lebih dahulu atau kita yang meninggalkannya lebih dahulu. Ditinggalkannya lebih dahulu karena harta, tahta, atau semua yang kita miliki adalah cuma titipan yang diamanahkan Allah SWT kepada kita. Sewaktu-waktu Allah SWT bisa saja mengambilnya kembali dari kita. Mengambilnya dengan bangkrutnya usaha kita, terkena PHK dari pekerjaan, diberikan ujian sakit yang membutuhkan biaya banyak, atau dengan hal-hal yang lainnya.

Atau kita yang meninggalkan semuanya itu lebih dahulu, karena memang jatah hidup kita di dunia yang fana ini sudah berakhir. Semua yang kita miliki tidak ada satupun yang dapat kita bawa, kecuali amal baik dan amal buruk yang telah kita lakukan selama hidup di dunia. Semuanya itu seberat apapun amal baik dan amal buruk yang kita bawa akan diminta pertanggungjawabannya kelak di yaumul hisab.

”Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (Qs. Al Zalzalah:7-8)

Niatkanlah setiap langkah hidup kita hanya untuk mencari keridhaan-Nya. Mensyukuri nikmat hidup yang telah diberikan Allah SWT kepada kita untuk senantiasa beribadah kepada-Nya. Tentunya kita semua menginginkan ketika meninggalkan dunia ini dalam keadaan Khusnul khatimah.

Bila Izrail datang memanggilJasad terbujur di pembaringanSeluruh tubuh akan menggigilSekujur badan kan kedinginan

Gambaran dari syair nasyid tersebut adalah keadaan pada saat akan datangnya sakaratul maut, tetapi ketika sakaratul maut itu sudah waktunya, takkan terbayangkan dahsyat rasa sakitnya, seperti yang pernah disabdakan oleh Rasulullah SAW:

“Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang.” (HR. Tirmidzi)“Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek?” (HR. Bukhari)

Begitulah dahsyatnya sakaratul maut, yang bisa datang kepada kita kapan saja dan dimana saja, ketika kita sedang berbaring, ketika kita sedang berdiri, ketika kita sedang melakukan ibadah kepada-Nya atau bahkan ketika kita sedang melakukan maksiat kepada-Nya, Naudzubillahi min dzalik...

Hari ini, mungkin kita ada dalam daftarnya malaikat Izrail, ketika Allah SWT memerintahkannya maka detik itu juga malaikat izrail beraksi melaksanakan tugasnya.



“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya….”(Al Munafiqun:11)

Wallahu a’lam bishshawab

TANDA-TANDA KEMATIAN


TANDA-TANDA KEMATIAN

Allah telah memberi tanda kematian seorang muslim sejak 100 hari, 40 hari, 7 hari, 3 hari dan 1 hari menjelang kematian.

Tanda 100 hari menjelang ajal :
Selepas waktu Ashar (Di waktu Ashar karena pergantian dari terang ke gelap), kita merasa dari ujung rambut sampai kaki menggigil, getaran yang sangat kuat, lain dari biasanya, Bagi yang menyadarinya akan terasa indah di hati

, namun yang tidak menyadari, tidak ada pengaruh apa-apa.

Tanda 40 hari menjelang kematian :
Selepas Ashar, jantung berdenyut-denyut. Daun yang bertuliskan nama kita di lauh mahfudz akan gugur. Malaikat maut akan mengambil daun kita dan mulai mengikuti perjalanan kita sepanjang hari.

Tanda 7 hari menjlang ajal :
Akan diuji dengan sakit, Orang sakit biasanya tidak selera makan. Tapi dengan sakit ini tiba-tiba menjadi berselera meminta makanan ini dan itu.

Tanda 3 hari menjelang ajal :
Terasa denyutan ditengah dahi. Jika tanda ini dirasa, maka berpuasalah kita, agar perut kita tidak banyak najis dan memudahkan urusan orang yang memandikan kita nanti.

Tanda 1 hari sebelum kematian :
Di waktu Ashar, kita merasa 1 denyutan di ubun-ubun, menandakan kita tidak sempet menemui Ashar besok harinya.
Bagi yang khusnul khotimah akan merasa sejuk di bagian pusar, kemudian ke pinggang lalu ketenggorokan, maka dalam kondisi ini hendaklah kita mengucapkan 2 kalimat syahadat.

Sahabatku yang budiman, subhanAllah, Imam Al-Ghazali, mengetahui kematiannya. Beliau menyiapkan sendiri keperluannya, beliau sudah mandi dan wudhu, meng-kafani dirinya, kecuali bagian wajah yang belum ditutup. Beliau memanggil saudaranya Imam Ahmad untuk menutup wajahnya. SubhanAllah. Malaikat maut akan menampakkan diri pada orang-orang yang terpilih. Dan semoga kita menjadi hamba yang terpilih dan siap menerima kematian kapanpun dan di manapun kita berada. Aamiin.

Allah maha mengetahui apa yang tidak kita ketahui....

Senin, 05 November 2012

Subhanallah . . . Jangan pernah remehkan ibu kita

1. Wanita menggendong janin/buah hatinya dalam kandungannya selama +- 9 bulan 10 hari tanpa sedikitpun waktu melepaskannya. Jika diasumsikan rata-rata
berat kandungannya adalah 1 kg maka selama itu wanita menggendong beban seberat (1kg x 30hari x 9bulan) + 10hari = 2.700 kg atau 2,7 Ton!!!. Sesudah melahirkan wanita masih saja menggendong bayinya, sedangkan seorang pria menggendong anaknya sebentar saja sudah merasa lelah, capek, dan lain-lain alasan.

2. Setiap hari seorang wanita memasak untuk dirinya dan keluarganya. Jika di asumsikan seorang wanita memasak mulai umur 17 hingga 55 (berarti 38 tahun) dan setiap hari diasumsikan ia memasak untuk 2 orang maka ia memasak sebanyak untuk 2 x 365 x 38 = 27.740 orang.

3. Setiap hari wanita membersihkan rumah/ tempat aktivitasnya misalnya menyapu. Misal diasumsikan setiap hari ia membersihkan ruangan/rumah berukuran 4 x 10 = 40 m2 dan ia menyapu sejak usia 15 tahun hingga 45 tahun (berarti 30 tahun) maka ia membersihkan seluas 40 x 365 x 15 = 219.000 m2. atau seluas 20 x lapangan sepakbola.

4. Jika setiap hari seorang wanita mencuci piring yang diasumsikan mempunyai tinggi tumpukan 20 cm dan mencuci selama 30 tahun maka tingginya mencapai 20 x 365 x 30 = 219.000 cm = 2.190 m atau sekitar 15 x tinggi monas atau 4x tinggi menara kembar Petronas malaysia. Belum ada bangunan di dunia yang mencapai tinggi 2.190 m.

5. Jika setiap hari seorang wanita mencuci baju dengan asumsi panjang jemuran 5 meter setiap hari maka selama 30 tahun panjang jemuran akan mencapai = 5 x 365 x 30 = 54.750 m = 54,7 km.

LUAR BIASA ....Dahsyatnya kekuatan seorang ibu (wanita). Tentu saja masih banyak lagi kekuatan ibu yang tidak terpikirkan oleh kita. Ketika melahirkan kita pun , seorang ibu menggunakan semua dayanya untuk membuat kita muncul dalam dunia ini, dengan kekuatan antara hidup dan mati.

Pernah mendengar pepatah “Dibalik kesuksesan seorang pria terdapat wanita hebat di belakangnya”. Pepatah ini ternyata juga benar, seorang ibu (wanita) mempunyai kekuatan tersembunyi untuk melakukan hal itu.

Ada suatu riwayat yang mengutamakan seorang ibu, menunjukkan bagaimana kedudukan ibu (wanita) dalam Islam itu mulia.

--- Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:Seseorang datang menghadap Rasulullah saw. dan bertanya: Siapakah manusia yang paling berhak untuk aku pergauli dengan baik? Rasulullah saw. menjawab: Ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah saw. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah saw. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah saw. menjawab lagi: Kemudian ayahmu. (Shahih Muslim No.4621)

MULIAKAN...! HORMATI ....! & DO'AKAN SELALU IBUMU.......!

ZILZAAL: SUBHANALLAH . . . JANGAN PERNAH REMEHKAN IBU KITA