Minggu, 29 Juni 2014

Membersihkan hati yang Kotor.

Membersihkan hati yang Kotor.

14. Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri nya,  15. dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.(Al A’laa 14-15)

qalbu 













Hati manusia itu diumpamakan sehelai kertas putih yang bersih, ketika dia berbuat dosa munculah sebuah titik hitam pada kertas itu. Ketika ia beristighfar dan mengerjakan shalat bintik hitam itupun hilang. Demikian seterusnya hati akan tetap bersih selama ia tetap beristghfar dan mendirikan shalat. Jika ia tidak pernah beristighfar dan mendirikan shalat maka hati itu akan dipenuhi bintik hitam yang pada akhirnya akan menutupi seluruh hatinya menjadi hitam legam penuh kegelapan.
Allah meletakan tutupan diatas hati orang yang tidak pernah beristighfar, shalat dan tidak peduli dengan peringatan Allah sebagaimana disebutkan dalam surat Kahfi ayat 57
57. Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya. (Al Kahfi 57)
Hati atau qalbu merupakan bagian utama dari kehidupan manusia  .   Nabi besar Muhammad Saw, bersabda, Didalam tubuh manusia ada segumpal darah, apabila segumpal darah itu baik maka baiklah keseluruhannya. Apabila rusak, rusaklah semuanya. Dia adalah Qolbu (hati).”
Hati atau qalbu itu terletak didalam dada manusia , keberadaannya bisa dirasakan oleh setiap orang , namun secara fisik masih belum jelas bentuknya. Ada yang menduga qalbu itu adalah jantung. Jika seseorang sedang merasa  sedih atau kecewa dia akan mengusap dadanya, sebagai tanda bahwa qalbu atau hatinya amat tertekan.
Hati atau qolbu yang sakit dan kotor.
Hati yang rusak dipenuhi berbagai penyakit seperti syirik, dengki, kafir, munafik, kikir, dendam, kecewa, gelisah, amarah dan lain sebagainya. Allah menyatakan ini dalam surat Al baqarah 10
10. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.(Al baqarah 10)
Orang yang hatinya dipenuhi berbagai kotoran dan  penyakit hidupnya akan dirongrong berbagai masalah dan kesulitan yang tidak pernah habis. Didunia hidup menderita dan di akhirat akan lebih menderita lagi.
Hati yang dipenuhi penyakit menyebabkan seseorang tidak bisa berfikir dengan tenang dan jernih dalam menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya. Suasana hati yang sakit akan terlihat dari sikap perilaku dan cara berbicara seseorang. Keberadaannya selalu menimbulkan problem dan masalah bagi lingkungannya, sehingga dia sulit diterima oleh lingkungan . Inilah yang menyebabkan berbagai kesulitan pada dirinya.
Hati dan qolbu yang  sehat dan bersih .
Hati dan qolbu yang sehat dimiliki oleh orang yang beriman, tawakkal, bertakwa, sabar, ikhlas , jujur, amanah, dan selalu berdzikir mengingat Allah dimanapun dia berada. Berbahagialah orang yang selalu berusaha membersihkan hatinya dari berbagai penyakit.
Orang yang hatinya sehat dan bersih dijamin Allah hidupnya didunia dan akhirat. Hati yang sehat dan jernih menyebabkan dia bisa berfikir dengan  tenang dan nyaman dalam mengatasi berbagai masalah kehidupan, sehingga ia mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya  dengan mudah.
Kunci sukses hidup didunia dan akhirat adalah dengan menjamin hati tetap sehat dan bersih dari berbagai penyakit hati. Untuk membersihkan hati dari berbagai penyakit dibutuhkan kesabaran dan ketekunan .
Setiap saat syetan selalu berkeliling disekitar hati manusia membawa virus penyakit , yang siap dimasukan kedalam hati manusia. Orang yang lalai , tidak hati hati dan waspada terhadap tipu daya syetan serta lalai dari mengingat Allah , merupakan sasaran empuk bagi syetan untuk memasukan virus penyakit kedalam hatinya.
Hati yang sehat dan bersih menjadikan  orang yang bersangkutan dalam keadaan awas dan waspada, tidak mudah ditipu oleh syetan dan kehidupan dunia. Mereka bisa membedakan hal yang haq dan bathil dengan mudah. Jika diingatkan tentang perbuatannya yang keliru dia cepat sadar dan tidak keras kepala. Rasulullah telah mengingatkan hal ini dengan sabdanya:
” Andaikata hati bani Adam itu tidak dikelilingi syaitan , pastilah mereka melihat rahasia kerajaan langit” .
Allah juga mengingatkan hal i ni dalam surat Al A’Raaf ayat 201:
201. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.
 Usaha membersihkan dan menjaga hati dari berbagai penyakit
Untuk membersihkan dan menjaga hati dari berbagai penyakit yang dapat merusak kehidupan kita dibutuhkan usaha yang sungguh sungguh dan ulet, tidak bisa kita lakukan secara santai dan asal asalan. Iblis dan balatentaranya telah  bersumpah dihadapan Allah bahwa ia dan pasukannya akan menyesatkan semua anak cucu Adam, kecuali sedikit .
Iblis dan balatentaranya sangat serius melaksanakan ancamannya ini, karena itu mereka setiap detik berusaha memasuki hati dan fikiran manusia, memasukan berbagai penyakit yang mereka bawa. Orang yang lalai dan jauh dari Allah merupakan sasaran empuk bagi Iblis dan balatentaranya
Allah telah mengingatkan tentang  ancaman Iblis ini dalam surat Al ‘raaf 16-17
16. Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,17. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).
Allah juga sudah menjawab tantangan dan ancaman Iblis ini dalam surat  Al Israak ayat 64-65, dan menjelaskan bahwa hamba Allah yang ikhlas tidak akan bisa dihasut dan dipedaya oleh iblis dan balatentaranya
64. Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka  65. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga.”(Al Israak 64-65)

Genderang perang sudah ditabuh , saat ini kita berada ditengah medan perang dengan iblis dan balatentaranya, setiap detik mereka berusaha menggempur hati manusia, mengajak bermaksiat dan durhaka pada Allah. Mereka berusaha membujuk manusia untuk mencintai kehidupan dunia dan melupakan Allah serta  kehidupan akhirat. Orang yang lemah dan tidak punya semangant juang , pasti binasa.
 Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk membersihkan hati dari berbagai kotoran dan penyakit  antara lain
 Menjaga mata dan telinga
Mata dan telinga merupakan jalan utama masuknya pengaruh dan informasi kedalam hati manusia. Apa yang didengar dan dilihat diolah oleh fikiran kemudian disimpan didalam hati.
Jika mata dan telinga banyak dicekoki informasi dan pengaruh  negatif , informasi itu akan dicerna dalam fikiran dan disimpan didalam hati . Mata sering melihat gambar dan video porno, melihat tindakan kejam dan brutal, menyaksikan berbagai kecurangan, melihat berbagai kemaksiatan serta pergaulan bebas yang jauh dari kegiatan dzikrullah. Telinga sering mendengar musik keras, hingar bingar, ucapan cacian  dan makian, umpatan dan keluh kesah, ajakan melakukan perbuatan tercela dan lain sebagainya.  Apa yang dilihat dan didengar itu akan disimpan didalam  hati menjadikan hati gelap dan cenderung melakukan perbuatan dosa dan maksiat.
Sebaliknya jika mata dan telinga banyak menerima informasi dan pengaruh positip, semua pengaruh dan informasi itu akan disimpan didalam hati. Mata digunakan untuk membaca al Qur’an dan buku ilmu pengetahuan, bergaul dengan lingkungan orang yang soleh, sering mendengarkan nasehat dan lantunan ayat suci al qur’an. Maka  hati orang itu  akan menjadi jernih dan bening, dan yang bersangkutan akan cenderung mengerjakan amal baik, beribadah dan selalu berdzikir mengingat Allah.
Menjaga mata dan telinga dari pengaruh dan informasi negatif , dapat menjenihkan hati dan mencegah yang bersangkutan dari melakukan perbuatan dosa dan maksiat.
Berdzikir setiap saat
Dalam surat Al A’laa ayat 14 -15 Allah mengingatkan beruntunglah orang yang membersihkan diri (hati)nya dengan banyak berdzikir mengingat nama Allah dan mendirikan shalat. Orang yang banyak berdzikir menyebut nama Allah didalam hatinya setiap saat akan selalu berada dalam pengawasan dan penjagaan Allah sebagaimana disebutkan dalam surat Al Baqarah ayat 152.
Allah akan menjaga hati dan fikirannya dari berbagai kotoran dan kecenderungan berbuat maksiat. Orang yang banyak berdzikir, tidak bisa didekati dan dipedaya oleh syetan. Hatinya merasa aman , nyaman dan tenrtam dengan mengingat Allah sebagaimana disebutkan dalam surat Ar Ra’d ayat 28.
Dengan banyak berdzikir menyebut nama Allah didalam hati , maka  hati akan menjadi jernih dan bening, bersinar dan cahaya Ilahi yang akan terpancar dari wajah dan kehidupan orang yang bersangkutan. Panduan tatacara berdzikir didalam hati dapat dipeljari pada artikel “Aktivitas berdzikir dalam  hati ” di blog ini.
Membaca Al Qur’an
Kitab Al Qur’an merupakan kumpulan wahyu Ilahi yang menjadi cahaya dan pedoman hidup bagi setiap orang yang beriman pada Allah. Al Qur’an merupakan cahaya, petunjuk dan nasehat yang menuntun orang beriman menjalani kehidupan dunia yang penuh kepalsuan dan kebohongan.  Orang yang selalu membaca Qur’an dan menekuni setiap ayat yang dibacanya akan mendapat bimbingan dari Allah dalam menghadapi berbagai masalah dan persoalan hidup.
Dengan memahami Al Qur’an insya Allah hati menjadi jernih dan terang, sehingga mampu membedakan  antara yang hal yang benar dan salah antara yang hak dan yang bathil.
Memperbanyak istighfar
Istighfar mohon ampun pada Allah adalah usaha untuk membersihkan hati dari berbagai kotoran dan dosa. Allah telah memerintahkan hal ini dalam surat Hud ayat 3 :
3. dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat. (Hud 3)
Dengan banyak istighfar berbagai kotoran dosa yang menutupi hati akan lenyap dan terhapus  dari hati, sehingga hati jadi jernih dan bening. Hati yang tertutup kotoran dan dosa akan menjadi hitam dan gelap, tidak mampu lagi membedakan antara yang hak dan yang batil.
Dosa kecil yang dilakukan manusia diibaratkan debu yang menutupi badan, tidak ada seorangpun yang bisa menghindarkan dirinya dari debu yang ada dijalan. Untuk membersihkan  debu itu kita mandir 2 kali sehari semalam. Orang yang tidak pernah mandi tentu debunya akan semakin tebal menutupi seluruh tubuhnya , yang pada akhirnya akan mendatangkan berbagai penyakit bagi dirinya.
Demikian pula berbagai dosa kecil yang dilakukan seseorang , jika dibiarkan terus menerus tanpa mohon ampun pada Allah pada akhirnya akan menutupi seluruh hati hingga menjadi hitam dan gelap, sehingga tidak mampu lagi membedakan antara yang hak dan bathil. Hati yang gelap ditutupi dosa dan maksiat akan menyebabkan munculnya berbagai penyakit dihati tersebut. Sebagaimana disebutkan Allah dalam surat Al Baqarah ayat 10
10. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. (Al Baqarah 10)
Karena itu perbanyaklah istighfar untuk membersihkan hati dari kotoran dan dosa, hingga hati jadi bersih dan bening , mampu membedakan antara hal yang benar dan salah . Insya allah selamat hidup didunia dan akhirat.

Tembok pemisah antara Surga dan neraka.

Tembok pemisah antara Surga dan neraka.








Antara Taman syurga dan Neraka ada sebuah tembok pemisah yang amat tinggi. Tembok tersebut disebut Al A’Raaf. Diatas tembok itu ada sekelompok orang yang masih menunggu untuk masuk Syurga. Dari atas tembok itu mereka bisa melihat keadaan di Syurga dan Neraka dengan jelas.
Ketika mereka melihat kearah Neraka mereka merasa cemas dan takut kalau sampai dijebloskan kedalam Neraka itu. Merekapun berdoa agar tidak dimasukan kedalam neraka yang panas bergejolak itu. Ketika mereka melihat kearah Syurga mereka sangat berharap agar bisa masuk kedalam syurga dengan secepatnya, dan mereka berdoa pada Allah agar dimasukan kedalam  Syurga itu.
Setiap hari mereka disuguhi pemandangan melihat orang yang sedang bergembira ria di dalam taman Syurga menikmati berbagai macam kesenangan dan kegembiraan. Mereka hanya bisa  memandang saja namun tidak bisa ikuti menikmati kegembiraan tersebut. Dan setiap hari mereka juga  melihat penderitaan orang yang sedang disiksa didalam  Neraka jahanam, mereka mendengar teriakan pilu dan lolongan panjang dari mereka yang sedang disiksa didalam api Neraka. Mereka memandang semua itu dengan penuh kengerian.
Mereka terkatung katung diantara syurga dan Neraka bertahun tahun lamanya  sampai Allah mengizinkan mereka memasuki Syurga , yang hanya bisa  mereka lihat saja selama ini.
Siapakah mereka yang berada diatas tembok Al A’Raaf itu ?  
Diriwiyatkan oleh Khaitsamah bin Sulaiman dalam Musnad Khaitsamah dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah bersabda : Pada hari kiamat nanti setelah dipasang timbangan, lalu ditimbanglah amal keburukan dan amal kebaikan. Barang siapa yang bobot amal kebaikannya lebih berat  daripada amal keburukannya meskipun hanya selisih sebutir telur kutu saja, niscaya ia akan masyuk syurga. Dan barang siapa yang bobot  amal keburukannya lebih berat daripada amal kebaikannya , walaupun selisih sebutir telur kutu saja, niscaya ia masuk neraka. “ Seorang sahabt bertanya :” Wahai Rasulullah bagaimana orang yang bobot  amal kebajikannya sama dengan bobot amal keburukannya ?”  Beliau menjawab “Mereka itulah yang disebut Ashab al A’Raaf. Mereka tidak bisa masuk syurga kendatipun mereka sangat menginginkannya”
Ka’ab al Ahbar bercerita “ Ada sepasang teman akrab didunia, ketika sudah sama sama meninggal, salah satu diantara merekia melihat temannya sedang diseret ke Neraka. Karena kasihan   ia menghampiri temannya itu dan berkata” Demi Allah sebenarnya aku hanya punya satu sisa amal kebajikan saja yang bisa menyelamtkan aku dari Neraka. Tetapi baiklah , ambil saja itu untukmu, yang penting kamu selamat . dan untuk itu kita akan bersama sama menjadi golongan Ashab al A’Raaf” . Tetapi akhirnya Allah menyuruh Malaikat untuk membawa merekia berdua ke syurga.
Abu Hamid al Ghazali dalam kitabnya Kasyfu Ulum al akhirat mengatakan “ Pada hari kiamat kelak, seseoang dihadapkan pada Allah untuk ditimbang amal amalnya. Ternyata bobot timbangannya sama, sehingga ia hanya butuh satu kebajikan saja agar amal kebajikannya yang lebih berat. Karena merasa kasihan Allah berfirman padanya” Temuilah manusia dan carilah orang yang mau memberimu satu kebajikan saja, agar aku bisa memasukanmu kedalam syurga” Setela berjalan kesana kemari , ia belum juga menemukan orang yang mau menolongnya. Semua merasa keberatan karena masing masing membutuhkan amal mereka untuk menambah bobot amal kebajikannya.
Ketika hampir putus asa ia bertemu seseorang yang bertanya padanya” Apa yang sedang kamu cari” Ia menjawab” Hanya satu kebajikan, Aku sudah lalu lalang kesana kemari dan bertemu dengan ribuan orang, tetap tiodak ada seorangpun yang bisa menolongku.” . Orang itu berkata” Aku bertemu Allah hanya dengan membawa satu kebaikan saja, dan aku yakin itu tidak akan menolong nasibku, jadi ambil saja itu sebagai pemberianku padamu”. Dengan hati gembira iapun pergi. Allah bertanya padanya”Ada apa kamu keklihatannya sebnang dan gembira sekali ?, Ia menjawab “ Ya Tuhan ia telah sepakat menolongku” . Selanjutnya Allah memanggil orang yang telah memberikian  satu satunya kebajikan yang ia miliki itu dan berfirman” Bagaimanapun Aku  lebih dermawan daripada kamu. Sekarang gandenglah tangan kawanmu itu dan pergilah ke syurga.
Tembok Al A’Raaf itu diperuntukan bagi orang yang bobot timbangan kebaikannya sama dengan bobot keburukannya. Agar bisa masuk kedalam syurga mereka memerlukan tambahan amal kebajikan yang dapat mendorong mereka masuk kedalam syura walaupun amal itu hanya seberat telur kutu saja.  Setela amal ditimbang banyak orang yang bertebaran kesana kemari mencari tambahan amal untuk menambah timbangan amal kebajikannya.
Karena itu agar kita tidak terkatung katung diantara syurga dan neraka perbanyaklah timbangan kebaikan ketika masih hidup didunia ini. Kalimat dzikir seperti tahlil, tasbih, tahmid , takbir dan istighfar merupakan amalan yang dapat menambahkan timbangan kebaikan.
Dari Abu Malik al-Asy’ari r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Bersuci itu adalah separuh keimanan, bacaan Alhamdulillah itu adalah memenuhi beratnya timbangan -di akhirat, sedang Subhanallah dan Alhamdulillah itu memenuhi apa yang ada diantara langit dan bumi.” (Riwayat Muslim)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Dua kalimat yang ringan untuk diucapkan, tetapi berat dalam timbangan dan disukai oleh Allah Yang Maha Pengasih, yaitu: Subhanallah wabihamdi , subhanallahil adzim “Maha Suci Allah dengan segala pujian-Nya dan Maha Suci Allah Tuhan Yang Maha Agung”. (Shahih Muslim No.4860)
Berbagai amal sunah yang berupa kalimat dzikir dan tasbih itu amat membantu bagi seseorang di hari penimbangan amal. Ketika timbangan amal buruk  seseorang ternyata lebih berat dari amal baiknya , maka kalimat dzikir dan tasbih ini akan menambah timbangan kebaikan sehingga amal baiknya lebih berat dari amal buruknya. Demikian pula jika terjadi amal baik dan buruknya seimbang, maka kalimat dzikir dan tasbih yang diucapkannya itu akan memenuhi timbangan kebaikannya, sehingga ia terdorong masuk Syurga .
Kisah tentang orang yang berada diatas tembok Al A’Raaf itu disebutkan dalam surat al A’Raaf ayat 46-47
 46. Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A’raaf itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga: “Salaamun ‘alaikum.” Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya). 47. Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu (Al A’Raaf 46-47)