Hai manusia yang tersayang, tadi malam waktu akan tidur, aku lihat
engkau tidak memuji Allah, tidak bersholawat, tidak membaca Ayat Kursi
dan Al Ikhlas. Ini bagus sekali karena waktu akan tidur adalah waktu
untuk tidur, bukan untuk membaca Al- Qur’an. Sungguh engkau tidak
membuang- buang waktu.
Pagi ini aku lihat engkau tidak bangun
mengerjakan sholat subuh. Bagus sekali! Engkau telah membuktikan bahwa
engkau adalah sahabatku yang budiman. Janganlah engkau susah-susah
bangun dan memendekkan tidurmu. Tidurlah dengan nyenyak dan nyaman.
Jangan hiraukan suara ayam berkokok yang membangunkanmu dari tidurmu.
Bila subuh datang menjelang, udara masih dingin, tariklah selimutmu dan
tidurlah sayangku seperti puteri kayangan.
Aku lihat engkau
jarang-jarang mengambil wudhu’. Ini bagus sekali karena engkau tidak
memubadzirkan air dan tidak meninggikan tagihan air PAM rumahmu. Aku
lihat engkau tak pernah membaca Bismillah sewaktu akan makan. Ini yang
kusuka, kerena aku bisa ikut makan denganmu. Dan bila sudah kenyang,
engkau tak pernah menyebut Alhamdulillah. Ini bagus juga. Cukuplah
bersendawa kuat-kuat seperti lembu.
Hai manusia yang kucintai,
Kemarin ada seorang peminta sedekah datang ke rumahmu. Engkau menghalau
dia suruh pergi tanpa engkau memberikan duit serupiah ataupun seteguk
air. Ini sangat
bagus dan terpuji, karena engkau tidak
membuang-buang duit dan tak memubadzirkan rejekimu yang melimpah- ruah
yang diberi Allah kepadamu. Engkau seorang yang hemat dan cermat.
Biarlah rejekimu untuk kegunaan engkau seorang, untuk menonton film,
berholiday di Eropa dan membeli kemewahan-kemewahan dunia.
Aku
lihat bila engkau bertemu dengan sahabatmu, engkau tidak mengucapkan
Assalamualaikum. Engkau mengucapkan “Hi Everybody!” Ini bagus juga
karena engkau menunjukkan bahwa engkau mengerti gaya orang kafir dan
engkau mengerti bahasa Inggris. Tak perlu engkau belajar membaca bahasa
Arab karena ini bukan bahasa internasional. Engkau telah membuktikan
bahwa engkau dan aku adalah sahabat sejati. Sudah tentu engkau adalah
seorang yang budiman kepada kaumku.
Duhai manusia, Di sepanjang
Ramadhan, telah lemah seluruh urat sendiku, telah terbakar seluruh
jasadku, merintih ku kesakitan, bila setiap kali kulihat hamba- hambaNya
yang penat berpuasa di malam hari dan menghabiskan waktu malam dengan
bertarawih, berzikir dan merintih mengenang dosa-dosanya yang lampau,
karena pintu taubat telah dibuka oleh Allah dengan seluas-luasnya...
Namun,
aku tetap gembira karena ada di antara kalian yang masih sudi menjadi
temanku.. melepaskan peluang rahmat Allah dengan mengucap perkataan yang
sia-sia, mengumpat, tidak bertarawih, malah mencipta persengketaan...
aduhai tubuh badanku yang terbelenggu telah segar kembali... cukuplah
nafsu manusia sendiri menjadi penyambung tugasku di sepanjang bulan yang
dirahmati ini... Di akhirat nanti, engkau dan aku dapat berjalan
bersama-sama.... kita berpegang-tangan menuju Neraka Jahannam. Sahabatmu
Yang Tercinta, Iblis Laknatullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada.kmentar yang mengarah ke tindakanspamakan dihapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.