Kisah pedang malam Al Fatih (Sang Pembuka)
Islam
menaklukkan eropa, dipimpin oleh seorang pemuda yang sangat saleh,
berusia 21 tahun. Namnya Muhammad Al Fatih kesuksesan hidup ia raih,
dikenang jutaan manusia sepanjang abad. Harum nama Al Fatih berkat
keshalehan, keberanian dan kemuliaan akhlaknya. Umurnya muda remaja
semerbak wangi, 21 tahun. Sebagai jenderal beliau memimpin laskar islam
menaklukkan benteng terkuat imperium Byzantium, Konstantinopel. Kota ini
diubahnya menjadi kota Istambul. Dari sini beliau menebarkan kasih
sayang islam di bumi eropa.
Jika saudara bertanya siapakah yang berjasa sehingga kini benih
islam tumbuh di jantung eropa, seperti Bosnia Herzegovina, misalnya?
Jawabanya, sejarah tak pernah melupakan jasa orang orang turki yang
gagah berani. Diantaranya Muhammad Al Fatih yang baru berusia 21 tahun.
Apa rahasia dibalik semua kesuksesan beliau? Ternyata rahasianya
beliau sangat kuat shalat malamnya yaitu tahajud. Bukankah Rosululloh
SAW menegakkan shalat tahajud sepanjang malam dan setiap hari? Bukankah
beliau Rosululloh SAW shalat tahajud merupakan kewajiban yang tak bisa
beliau tinggalkan dalam setiap perjuanganya.
Jika sudara bertanya, apakah benar Muhammad Al Fatih sudah melakukan
tindakan besar yang megubah sejarah peradaban dunia? Ya, dalam sejarah,
hal ini tidak aneh. Bukankah sahabat Rosululloh SAW bernama Usamah juga
menjadi panglima perang dalam usia 18 tahun. Sementara yang menjadi
prajuritnya adalah Umar bin Khatab sahabat besar Rosululloh SAW. Ini
menunjukkan betapa kualitas keimanan dan kekuatan ruhani Usamah menjadi
salah satu ukuran yang dipertimbangkan Rosululloh SAW ketika menetapkan
Usamah memimpin ekspedisi militer menghadapi kekuatan super power
Romawi?
Bukankah dalam usia belasan tahun Usamah bin Ladin bergabung dengan
Mujahidin Afganistan melawan super power Rusia. Bukankah dalam usia 17
tahun Ibnul Khatab, warga saudi arabia, (sebelum akhirnya menjadi
komandan lapangan di ladang jihad Chechnya, dan menggapai syahid dalam
usia 35 tahun April 2002) menerjunkan diri dengan teguh hati ke medan
jihad Afghanistan dan mengurungkan niatnya melanjutkan kuliah di
Universitas terkemuka di Amerika.
Namun Sang Pedang Malam, orang asia bernama Muhammad Al Fatih
merontokkan super power Romawi pada 1453, agak unik. Beliau ahli shalat
malam (tahajud), ahli qiyamul lail. Beliau selau kontak dengan energi
terbesar di alam semesta ini, Allah SWT. Beliau selalu taqorrub,
mendekatkan diri kepada Allah SWT, The Big Boss of Universe.
Sejak kecil Muhammad Al Fatih dididik oleh seorang wali. Beliau
tumbuh menjadi remaja yang memiliki kepribadian unggul. Beliau jadi
Sultan, dalam usia 19 tahun menggantikan sang ayah.
Bagaimana sifat Muhammad Al Fatih sehingga beliau mampu memetik
keberhasilan dalam hidupnya dengan sangat efektif, merebut benteng
Konstantinopel yang kokoh itu. “sifatnya tenang, berani, sabar
menanggung penderitaan, tegas dalam membuat keputusan dan mempunyai
kemampuan mengawasi diri (self control) yang luar biasa. Kemampuanya
dalam memimpin dan mengatur pemerintahan sangat menonjol.”
Muhammad Al Fatih sangat tegas terhadap musuh. Namun, lembut
qolbunya bagai selembar sutra dalam menghadapi rakyat yang dipimpinnya.
Kebiasaan Sultan Muhammad Al Fatih, unik. Beliau selalu berkeliling di
malam hari, memeriksa kondisi teman dan rakyatnya. Sengaja beliau
berkeliling untuk memastikan agar rakyat dan kawan-kawanya menegakkan
shalat malam dan qiyamullail.
Qiyamul lail, shalat tahajud, inilah senjata utama Muhammad Al Fatih
dalam mengarungi kehidupan di dunia yang fana ini. Inilah Pedang Malam,
yang selalu diasahnya dengan tulus ikhlas dan khusuk, ditegakkan setiap
malam. Dengan pedang malam ini timbul energi yang luar biasa dari
pasukan Muhammad Al Fatih. Sjarah mencatat Muhammad Al Fatih yang baru
berusia 21 tahun berhasil menggapai sukses besar, menerobos benteng
Konstantinopel, setelah dikepung beberapa bulan maka takluklah
Konstantinopel.
Suatu hari timbul soal ketika pasukan islam hendak melaksanakan
shalat jum’at yang pertama kali di kota itu. “Siapakah yang layak
menjadi imam shalat jum’at?” tak ada jawaban. Tak ada yang berani yang
menawarkan diri ! lalu Muhammad Al Fatih tegak berdiri. Beliau meminta
kepada seluruh rakyatnya untuk bangun berdiri. Kemudian beliau bertanya.
“ Siapakah diantara kalian yang sejak remaja, sejak akhil baligh hingga
hari ini pernah meninggalkan meninggalkan shalat wajin lima waktu,
silakan duduk!!” Subhanalloh……!!! Maha suci Allah ! tak seorangpun
pasukan islam yang duduk. Semua tegak berdiri. Apa artinya? Itu berarti,
tentara islam pimpinan Muhammad Al Fatih sejak masa remaja mereka
hingga hari ini, tak seorangpun yang meninggalkan shalat fardhu. Tak
sekalipun mereka melalaikan shalat fardhu. Luar biasa…..!!!!!!
Lalu Muhammad Al Fatih kembali bertanya: “ Siapa diantara kalian
yang sejak baligh dahulu hingga hari ini pernah meninggalkan shalat
sunah rowatib?kalau ada yang pernah meninggalkan shalat sunah sekali
saja silakan duduk!!!”. Sebagian lainya segera duduk. Artinya, pasuka
islam sejak remaja mereka ada yang teguh hati, tidak pernah meninggalkan
shalat sunah setelah maghrib, dua roka’at sebelu shubuh dan shalat
rowatib lainaya. Namun ada yang pernah meninggalkanya. Betapa kualitas
karakter dan keimanan mereka sebagai muslim sungguh bernilai tinggi,
sungguh jujur, pasukan islam Al Fatih.
Dengan mengedarkan matanya ke seluruh rakyat dan pasukanya Muammad
Al Fatih kembali berseru lalu bertanya: “ Siapa diantara kalian yang
sejak masa akhil baligh sampai hari ini pernah meninggalkan shalat
tahajud di kesunyian malam? Yang pernah meninggalkan atau kosong satu
malam saja, silakan duduk!!” apa yang terjadi…???? Terlukislah
pemandangan yang menakjubkan sejarawan barat dan timur. Semua yang hadir
dengan cepat duduk!!”Hanya ada seorang saja yang tetap tegak berdiri.
Siapakah dia???dialah, Sultan Muhammad Al Fatih, sang penakluk benteng
super power Byzantium Konstantinopel. Beliaulah yang pantas menjadi imam
shalat jumat hari itu. Karena hanya Al Fatih seorang yang sejak remaja
selalu mengisi butir-butir malam sunyinya dengan bersujud kepada Allah
SWT, tak kosong semalampun.
Sejak abad kedelapan sahabat Rosululloh berusaha merebut benteng
ini. Salah satunya Abu Ayyub Al Anshari namun gagal. Baru setelah enam
abad kemudian benteng itu berhasil direbut dibawah pimpinan Muhammad Al
Fatih.Karena jasanya inilah beliau diberi gelar Al Fatih (sang pembuka)
yaitu membuka kota Byzantium yang dulunya adalah Konstantinopel. Beliau
adalah seorang pemberani, ahli strategi militer, juga istiqomah dalam
shalat tahajudnya.
Itulah sebuah kisah sejarah yang sungguh indah dalam bungkai
ketakwaan kepada Allah SWT. Kisah Pedang Malam yang merupakan rahasia
sukses dari seorang pribadi penggubah sejarah, bernama Muhammad Al
Fatih, orang asia asal Turki, yang baru berusia 21 tahun. Shalat Tahajud
merupakan modal yang sangat penting untuk membangun kekuatan ruhiyah
dalam kesuksesan Al Fatih dikemudian hari. Sehingga islam jaya,
berpendar-pendar cahayanya selama 500 tahun di bumi eropa sejak abad
ke-15. Semuanya berasal dari Pedang Malam Al Fatih yang amat begitu luar
biasa.
Maa syaaAllah, Luar biasa……Sultan Muhammad Al Fatih (Sang Pembuka)……!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada.kmentar yang mengarah ke tindakanspamakan dihapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.