Islam sebagai Agama yang mulia yang mengatur segala aspek kehidupan umatnya tentu juga telah mengatur adab makan dan minum, karena ini memang sesuatu yang urgen. Apakah ajaran Islam ini sejalan dengan konsep standing party yang lagi trend???
Jawaban mengenai pertanyaan ini dapat kita lihat secara tersirat pada hadits yang artinya sebagai berikut :
Dari Anas bin Malik ra dari Rasulullah saw bahwasanya beliau
melarang seseorang untuk minum dengan berdiri. Qatadah bertanya kepada
Anas, “Bagaimana kalau makan ?” Anas menjawab, “Kalau makan dengan
berdiri itu lebih jelek dan lebih buruk.” (HR Muslim)
dan juga
Dari Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah saw pernah
bersabda, “Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kamu sekalian
minum dengan berdiri. Barangsiapa yang terlupa maka hendaklah ia
memuntahkannya.” (HR Muslim)
Dari konteks hadits di atas jelaslah bahwa Rasulullah melarang kita makan dan minum dengan cara berdiri, artinya konsep standing party yang
akhir-akhir ini makin menjamur di kalangan masyarakat, khususnya
menengah ke atas, adalah sesuatu yang keliru dan tidak seharusnya
dilakukan oleh seorang muslim.
Tentu saja apa yang disampaikan, menyangkut larangan makan dan
minum berdiri, oleh Rasulullah mempunyai hikmah yang besar. Hal ini yang
kemudian melatar belakangi para pakar di bidang ini untuk mengkaji
lebih dalam tentang hal tersebut. Alhasil salah seorang dokter bernama
Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata: “Minum dan makan sambil duduk,
lebih sehat,lebih selamat, dan lebih sopan, karena apa yang diminum atau
dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan
dan lembut. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan
jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras,
jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan
menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi
pencernaan.
berikut ini kami kutip dari http://blog.ub.ac.id perkataan Dr.
Ibrahim Al-Rawi bahwa jika manusia pada saat berdiri, ia dalam keadaan
tegang. Organ keseimbangan dalam pusat syaraf sedang bekerja keras,
supaya mampu mempertahankan semu otot pada tubuhnya, sehingga bisa
berdiri stabil dan sempurna. Hal ini kata beliau merupakan kerja yang
sangat teliti yang melibatkan semua susunan syaraf terpenting pada saat
makan da minum.
Sehingga untuk mendapatkan ketenangan itu kata beliau adalah pada
saat duduk, dimana syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang,
sehingga system pencernaan dalam keadaan siap untuk nerima makanan dan
minuman dengan cara cepat.
Bahkan Dr. Al-rawi menekankan bahwa makanan dan minuman yang
disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang
dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak
tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus.
Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa-bisa
menyebabkan tidak berfungsinya saraf (Vagal Inhibition) yang cukup
parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga
menyebabkan pingsan atau mati mendadak. Ternyata bisa separah ini lho
akibat dari makan dan minum berdiri itu.
Begitu pula makan dan minum berdiri secara terus-menerus terbilang
membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung.
Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada
tempat-tempat yang biasa bebenturan dengan makanan atau minuman yang
masuk.
picture from : http://blog.ub.ac.id/
gambar di atas juga memberikan gambaran kepada kita bagaimana air
yang masuk ke dalam lambung ketika minum dengan duduk akan tersaring
oleh sfringer. sfringter sendir adalah suatu struktur maskuler (berotot)
yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup (http://blog.ub.ac.id/).
Demikianlah hikmah besar dibalik perintah dan larangan Rasulullah
Muhammad saw. Apa lagi yang menghalangi kita untuk segera melaksanakan
sunnah tersebut. Selain Insya Allah kita akan mendapat karunia berupa
kesehatan, kita juga akan mendapat pahala dari aktivitas makan dan minum
yang kita lakukan. Hal ini karena kita meniatkannya untuk mencontoh
nabi kita Muhammad saw.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada.kmentar yang mengarah ke tindakanspamakan dihapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.