Minggu, 29 Juni 2014

Tembok pemisah antara Surga dan neraka.

Tembok pemisah antara Surga dan neraka.








Antara Taman syurga dan Neraka ada sebuah tembok pemisah yang amat tinggi. Tembok tersebut disebut Al A’Raaf. Diatas tembok itu ada sekelompok orang yang masih menunggu untuk masuk Syurga. Dari atas tembok itu mereka bisa melihat keadaan di Syurga dan Neraka dengan jelas.
Ketika mereka melihat kearah Neraka mereka merasa cemas dan takut kalau sampai dijebloskan kedalam Neraka itu. Merekapun berdoa agar tidak dimasukan kedalam neraka yang panas bergejolak itu. Ketika mereka melihat kearah Syurga mereka sangat berharap agar bisa masuk kedalam syurga dengan secepatnya, dan mereka berdoa pada Allah agar dimasukan kedalam  Syurga itu.
Setiap hari mereka disuguhi pemandangan melihat orang yang sedang bergembira ria di dalam taman Syurga menikmati berbagai macam kesenangan dan kegembiraan. Mereka hanya bisa  memandang saja namun tidak bisa ikuti menikmati kegembiraan tersebut. Dan setiap hari mereka juga  melihat penderitaan orang yang sedang disiksa didalam  Neraka jahanam, mereka mendengar teriakan pilu dan lolongan panjang dari mereka yang sedang disiksa didalam api Neraka. Mereka memandang semua itu dengan penuh kengerian.
Mereka terkatung katung diantara syurga dan Neraka bertahun tahun lamanya  sampai Allah mengizinkan mereka memasuki Syurga , yang hanya bisa  mereka lihat saja selama ini.
Siapakah mereka yang berada diatas tembok Al A’Raaf itu ?  
Diriwiyatkan oleh Khaitsamah bin Sulaiman dalam Musnad Khaitsamah dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah bersabda : Pada hari kiamat nanti setelah dipasang timbangan, lalu ditimbanglah amal keburukan dan amal kebaikan. Barang siapa yang bobot amal kebaikannya lebih berat  daripada amal keburukannya meskipun hanya selisih sebutir telur kutu saja, niscaya ia akan masyuk syurga. Dan barang siapa yang bobot  amal keburukannya lebih berat daripada amal kebaikannya , walaupun selisih sebutir telur kutu saja, niscaya ia masuk neraka. “ Seorang sahabt bertanya :” Wahai Rasulullah bagaimana orang yang bobot  amal kebajikannya sama dengan bobot amal keburukannya ?”  Beliau menjawab “Mereka itulah yang disebut Ashab al A’Raaf. Mereka tidak bisa masuk syurga kendatipun mereka sangat menginginkannya”
Ka’ab al Ahbar bercerita “ Ada sepasang teman akrab didunia, ketika sudah sama sama meninggal, salah satu diantara merekia melihat temannya sedang diseret ke Neraka. Karena kasihan   ia menghampiri temannya itu dan berkata” Demi Allah sebenarnya aku hanya punya satu sisa amal kebajikan saja yang bisa menyelamtkan aku dari Neraka. Tetapi baiklah , ambil saja itu untukmu, yang penting kamu selamat . dan untuk itu kita akan bersama sama menjadi golongan Ashab al A’Raaf” . Tetapi akhirnya Allah menyuruh Malaikat untuk membawa merekia berdua ke syurga.
Abu Hamid al Ghazali dalam kitabnya Kasyfu Ulum al akhirat mengatakan “ Pada hari kiamat kelak, seseoang dihadapkan pada Allah untuk ditimbang amal amalnya. Ternyata bobot timbangannya sama, sehingga ia hanya butuh satu kebajikan saja agar amal kebajikannya yang lebih berat. Karena merasa kasihan Allah berfirman padanya” Temuilah manusia dan carilah orang yang mau memberimu satu kebajikan saja, agar aku bisa memasukanmu kedalam syurga” Setela berjalan kesana kemari , ia belum juga menemukan orang yang mau menolongnya. Semua merasa keberatan karena masing masing membutuhkan amal mereka untuk menambah bobot amal kebajikannya.
Ketika hampir putus asa ia bertemu seseorang yang bertanya padanya” Apa yang sedang kamu cari” Ia menjawab” Hanya satu kebajikan, Aku sudah lalu lalang kesana kemari dan bertemu dengan ribuan orang, tetap tiodak ada seorangpun yang bisa menolongku.” . Orang itu berkata” Aku bertemu Allah hanya dengan membawa satu kebaikan saja, dan aku yakin itu tidak akan menolong nasibku, jadi ambil saja itu sebagai pemberianku padamu”. Dengan hati gembira iapun pergi. Allah bertanya padanya”Ada apa kamu keklihatannya sebnang dan gembira sekali ?, Ia menjawab “ Ya Tuhan ia telah sepakat menolongku” . Selanjutnya Allah memanggil orang yang telah memberikian  satu satunya kebajikan yang ia miliki itu dan berfirman” Bagaimanapun Aku  lebih dermawan daripada kamu. Sekarang gandenglah tangan kawanmu itu dan pergilah ke syurga.
Tembok Al A’Raaf itu diperuntukan bagi orang yang bobot timbangan kebaikannya sama dengan bobot keburukannya. Agar bisa masuk kedalam syurga mereka memerlukan tambahan amal kebajikan yang dapat mendorong mereka masuk kedalam syura walaupun amal itu hanya seberat telur kutu saja.  Setela amal ditimbang banyak orang yang bertebaran kesana kemari mencari tambahan amal untuk menambah timbangan amal kebajikannya.
Karena itu agar kita tidak terkatung katung diantara syurga dan neraka perbanyaklah timbangan kebaikan ketika masih hidup didunia ini. Kalimat dzikir seperti tahlil, tasbih, tahmid , takbir dan istighfar merupakan amalan yang dapat menambahkan timbangan kebaikan.
Dari Abu Malik al-Asy’ari r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Bersuci itu adalah separuh keimanan, bacaan Alhamdulillah itu adalah memenuhi beratnya timbangan -di akhirat, sedang Subhanallah dan Alhamdulillah itu memenuhi apa yang ada diantara langit dan bumi.” (Riwayat Muslim)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Dua kalimat yang ringan untuk diucapkan, tetapi berat dalam timbangan dan disukai oleh Allah Yang Maha Pengasih, yaitu: Subhanallah wabihamdi , subhanallahil adzim “Maha Suci Allah dengan segala pujian-Nya dan Maha Suci Allah Tuhan Yang Maha Agung”. (Shahih Muslim No.4860)
Berbagai amal sunah yang berupa kalimat dzikir dan tasbih itu amat membantu bagi seseorang di hari penimbangan amal. Ketika timbangan amal buruk  seseorang ternyata lebih berat dari amal baiknya , maka kalimat dzikir dan tasbih ini akan menambah timbangan kebaikan sehingga amal baiknya lebih berat dari amal buruknya. Demikian pula jika terjadi amal baik dan buruknya seimbang, maka kalimat dzikir dan tasbih yang diucapkannya itu akan memenuhi timbangan kebaikannya, sehingga ia terdorong masuk Syurga .
Kisah tentang orang yang berada diatas tembok Al A’Raaf itu disebutkan dalam surat al A’Raaf ayat 46-47
 46. Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A’raaf itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga: “Salaamun ‘alaikum.” Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya). 47. Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu (Al A’Raaf 46-47)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada.kmentar yang mengarah ke tindakanspamakan dihapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.