Sahabat ..
Lukmanul Hakim kisah hidupnya diabadikan dalam Al-Qur’an karena kehidupannya penuh hikmah.
Sebagai orang tua menasehati anaknya tentang aktifitas hidup di dunia ini yang akan jadi bekal bahagia dunia dan akherat.
Ananda... jiwailah nasehat sayang berikut ini,niscaya Ananda akan selalu mendapatkan kasih sayang-Nya:
Dan ingatlah ketika Lukman berkata kepada anaknya (Tsaran) dan ia
menasehatinya:"Hai anakku janganlah kamu mempersekutukan ALLAH Subhanahu
Wa Ta'ala,sesungguhnya mempersekutukan ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala adalah
benar-benar kezaliman yang besar,"(Qs Lukman (31):13)
Hai
anaku,sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi dan
berada dalam batu atau di langit atau berada di dalam bumi, niscaya
ALLAH akan mendatangkannya (membawanya) sesungguhnya ALLAH Subhanahu Wa
Ta'ala maha halus lagi maha mengetahui."(Qs Lukman (31):16)
Hai
anaku,dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) me-ngerjakan yang baik
dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah
terhadap apa yang menimpa kamu.Sesungguhnya yang demikian itu termasuk
hal-hal yang diwajibkan ALLAH."(Qs Lukman : 17)
Dan janganlah
kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu
berjalan dimuka bumi dengan angkuh.Sesungguhnya ALLAH Subhanahu Wa
Ta'ala tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri(
Qs Lukman : 18)
Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan
rendahkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruknya suara ialah suara
keledai.(Qs Lukman:19)
Ada lagi nasehat sayangnya…
Wahai
Anakku yang kusayangi,..Ketahuilah sesungguhnya dunia ini bagaikan
lautan yang dalam, banyak manusia yang karam di dalamnya.Bila engkau
ingin selamat,layarilah lautan itu dengan sampan yang bernama
taqwa,isinya iman dan layarnya adalah tawakkal kepada ALLAH Subhanahu Wa
Ta'ala.
Wahai anakku yang kusayangi .. Sesungguhnya
orang-orang yang selalu menyediakan dirinya untuk menerima nasihat,maka
dirinya akan mendapat perjuangan dari ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala.Orang
yang insyaf dan sadar telah menerima kemuliaaan dari ALLAH Subhanahu Wa
Ta'ala..
Wahai anakku yang kusayangi ...Orang yang merasa
dirinya hina dan rendah diri dalam beribadah dan taat kepada ALLAH
Subhanahu Wa Ta'ala,maka dia bertawadhu' kepada-Nya.Dia akan lebih taat
kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala dan selalu berusaha menghindari
maksiat.
Wahai anakku yang kusayangi... Seandainya orang tuamu
marah kepadamu(karena kesalahanmu) maka marahnya orang tuamu itu adalah
bagaikan pupuk bagi tanaman.
Wahai anakku yang kusayangi
..selalu berharap kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala tentang segala
sesuatu yang menyebabkan dirimu tidak durhaka kepada ALLAH Subhanahu Wa
Ta'ala.Takutlah kepadaNya dengan sebenar takut,tentulah engkau akan
terlepas sifat putus asa dari rahmat ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala..
Wahai anakku yang kusayangi...Seorang pendusta akan lekas hilang air
mukanya karena tidak dipercaya orang dan seseorang yang telah bejat
akhlaknya akan senantiasa melamunkan hal-hal yang tidak benar,ketahuilah
memindahkan batu besar dari tempatnya semula itu lebih mudah dari
mengembalikan nama baik atau kehormatan.
Wahai anaku,janganlah
mencampuri urusan duniamu terlalu dalam yang membuat rusak urusan
akhiratmu dan janganlah meninggalkan dunia sama sekali sehingga engkau
menjadi beban orang lain.
Wahai anakku apabila terdapat pada
diri seseorang 5 hal: agama,harta,sifat malu,baik budi dan dermawan,maka
ia seorang yang bersih lagi takwa menjadi kekasih ALLAH Subhanahu Wa
Ta'ala dan lepas dari gangguan syaithan.
Wahai anaku,aku
menasehati engkau dengan sifat-sifat yang apabila engkau berpegang teguh
dengannya niscaya engkau selalu menjadi orang terhormat,yaitu
bentangkanlah sifat bijakmu kepada orang yang dekat maupun yang jauh
darimu.
Wahai anakku... janganlah engkau perlihatkan
kebodohanmu kepada orang yang jujur maupun terhadap orang yang culas
khianat.Bersilaturahmilah terhadap kaum kerabatmu.Pelihara dan jagalah
teman-temanmu.
Janganlah sampai menerima orang yang berusaha berbuat jahat,yang menginginkan kerusakanmu dan bermaksud menipumu.
Anakku sayang... dan jadikanlah teman-temanmu tergolong orang-orang
yang apabila engkau berpisah dengan mereka dan berpisah denganmu engkau
tidak menggemukan cacat mereka dan mereka tidak pula mengungkapkan
cacatmu.
Wahai anakku ! Tidaklah dinamakan kebaikan sekalipun
kamu sibuk mencari dan mengumpul ilmu pengetahuan tetapi tidak pernah
mengamalkannya.Perbuatan ini tak ubah seperti seorang pencari kayu api
yang sentiasa menambah timbunan kayunya sedangkan ia tidak mampu untuk
mengangkatnya.
Wahai anakku... Berhati-hatilah terhadap tutur
tata dan bicaramu,peliharalah budi bahasamu dan sentiasalah bermanis
muka niscaya kamu akan disenangi dan disukai oleh orang yang berada di
sekelilingmu.Perumpamaannya seolah mereka telah mendapat barang yang
amat berharga darimu.
Wahai anakku ... Jika kamu mahu mencari
sahabat sejati maka kamu ujilah ia terlebih dahulu dengan berpura-pura
membuatkan ia marah terhadapmu.Sekiranya dalam kemarahan itu ia masih
mahu menasihati,menyedarkan dan menginsafkan kamu,maka dialah sahabat
yang dicari.Jika berlaku sebaliknya maka berwaspadalah kamu terhadapnya.
Wahai anakku ! Bila kamu mempunyai teman yang karib maka jadikanlah
dirimu sebagai seorang yang tidak mengharapkan sesuatu apapun darinya
sebaliknya biarkanlah temanmu itu saja yang mengharapkan sesuatu darimu.
Wahai anakku ! Jagalah dirimu selalu supaya tidak terlalu condong
kepada dunia dan segala kesenangan dan kemewahannya kerana ALLAH
Subhanahu Wa Ta'ala tidak menciptakan kamu hanya untuk kehidupan di
dunia sahaja. Ketahuilah tidak ada makhluk yang lebih hina selain dari
mereka yang telah diperdayakan oleh dunia.
Wahai anakku
sayang...janganlah kamu ketawa jika tiada sesuatu yang
menggelikan,janganlah kamu berjalan jika tiada arah tujuan,janganlah
kamu bertanya tentang sesuatu yang tidak memberi apa-apa faedah pun
kepadamu dan janganlah kamu mensia-siakan hartamu pada jalan maksiat.
Wahai anakku sayang..Siapa yang bersifat penyayang sudah tentu dia akan
disayang, siapa yang bersifat pendiam sudah tentu dia akan selamat dari
mengeluarkan perkataan yang sia-sia.Ketahuilah siapa yang tidak dapat
menahan lidahnya dari mengeluarkan ucapan kotor,sudah tentu ia akan
menyesal kelak.
Wahai anakku ... Bergaul dan berkawanlah dengan
orang-orang yang soleh dan berilmu.Bukalah pintu hatimu dan dengarlah
segala nasihat dan tunjuk ajar darinya. Sesungguhnya nasihat dari mereka
bagaikan mutiara hikmah yang bercahaya yang dapat menyuburkan hatimu
seperti tanah kering lalu disirami air hujan.
Wahai anakku...
Carilah harta di dunia ini sekadar keperluanmu sahaja dan nafkahkanlah
hartamu yang selebihnya pada jalan ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala sebagai
bekalan di akhirat.Janganlah kamu membuat dunia ini kelak dirimu akan
menjadi pengemis dan membebankan pula orang lain tetapi jangan pula kamu
terlalu mengejar dunia sehingga terlupa bahawa kamu akan
mati.Ketahuilah, apa yang kamu makan dan pakai itu semuanya dari tanah
belaka.
Anakku,kalau sejak kecil engkau rajin belajar dan menuntut ilmu.Dewasa kelak engkau akan memetik buahnya dan menikmatinya.
Anakku,aku sudah pernah memikul batu-batu besar,aku juga sudah
mengangkat besi-besi berat.Tapi tidak pernah kurasakan sesuatu yang
lebih berat daripada tangan yang buruk perangainya.
Anakku,aku sudah merasakan semua benda yang pahit.Tapi tidak pernah kurasakan yang lebih pahit dari kemiskinan dan kehinaan.
Anakku,sepanjang hidupku aku berpegang pada delapan wasiat para nabi.Kalimat itu adalah:
1. Jika kau beribadah pada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala,jagalah pikiranmu baik-baik.
2. Jika kau berada di rumah orang lain,maka jagalah pandanganmu.
3. Jika kau berada di tengah-tengah majelis,jagalah lidahmu.
4. Jika kau hadir dalam jamuan makan,jagalah perangaimu.
5. Ingatlah ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala selalu.
6. Ingatlah maut yang akan menjemputmu.
7. Lupakan budi baik yang kau kerjakan pada orang lain.
8. Lupakan semua kesalahan orang lain terhadapmu.
Mudah-mudahan bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada.kmentar yang mengarah ke tindakanspamakan dihapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.